One Earth College of Higher Learning diluncurkan pada tanggal 9 September 2011 di UC UGM sebagai bentuk kepedulian bersama Yayasan One Earth Integral Education dan Anand Ashram Foundation (affiliated with United Nations) dalam program pendidikan yang memanfaatkan teknologi internet untuk menyebarluaskan pendidikan integral. Sebuah sistem pendidikan yang mengedepankan proses pembelajaran yang tidak hanya mengasah intelektualitas semata, namun juga menyentuh rasa, psikis, dan jiwa manusia.
One Earth College of Higher Learning memiliki misi dan visi: menuju suatu masyarakat yang dapat mewujudkan “Surga di Dunia” –One Earth One Sky One Humankind –masyarakat yang senantiasa mau belajar dan tidak pernah berhenti belajar. Adapun jurusan yang saat ini sudah dibuka antara lain:
Faculty of Humanities
Neo Interfaith Studies(Transcendental Approach to Comparative Religions)
Interfaith studies adalah pembelajaran mengenai agama-agama dari seluruh dunia dengan bahasa yang sangat populer dan dapat dipahami oleh siapa saja. Diharapkan setelah mengenal dan memahami berbagai perbedaan, kita dapat mengapresiasi segala bentuk perbedaan tersebut dan menjadikannya sebagai suatu keindahan dan anugerah dari sang pencipta.
Neo Transpersonal Psychology (Spiritual/Transcendental Psychology)
Spiritual Transpersonal adalah sebuah program yang mempelajari aspek transpersonal, transenden atau spiritual dari pengalaman manusia. Psikologi Transpersonal dikembangkan dari pemikiran psikologi sebelumnya, termasuk psikoanalisis, kajian perilaku dan psikologi humanistik. Program ini akan menggugah peserta untuk mulai memikirkan, menggali sendiri dan menemukan solusi-solusi terbaik.
Ancient Indonesian History and Culture
Program ini terinspirasi oleh pandangan Arnold Toynbee tentang perlunya kita belajar sejarah, dan tidak sekedar mempelajari fakta-fakta sejarah. Bangsa Indonesia berhutang budi kepada para akademisi dan peneliti modern seperti Professor Santos dan Oppenheimer untuk mengingatkan asal usul kita. Tetapi adalah kesalahan bila bangsa ini berhenti pada tahap bersyukur dan tidak menggali lebih lanjut untuk menemukan akar budayanya, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan meneliti, menimbang dan menilai bila nilai-nilai itu masih relevan atau tidak.